Home / Berita Terbaru / Dosen UNM Bekali Pengurus JIC dengan Keterampilan Digitalisasi Layanan dan Arsip Informasi

Dosen UNM Bekali Pengurus JIC dengan Keterampilan Digitalisasi Layanan dan Arsip Informasi

Dalam era transformasi digital yang semakin pesat, kemampuan mengelola data dan layanan secara digital menjadi kebutuhan penting bagi lembaga keagamaan maupun organisasi sosial. Menyadari hal tersebut, Tim Dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan tema “Digitalisasi Layanan dan Manajemen Informasi bagi Pengurus dan Staff Jakarta Islamic Centre (JIC)” pada Sabtu, 1 November 2025, secara offline.

Kegiatan ini diikuti oleh para pengurus dan staff JIC yang antusias mempelajari bagaimana penerapan sistem informasi dan digitalisasi dapat membantu efektivitas kerja, pengelolaan arsip, serta pelaporan kegiatan lembaga secara efisien dan aman.

Tim PkM ini diketuai oleh Siti Nurhasanah Nugraha, M.Kom, dengan Muji Ernawati, M.Kom sebagai tutor, Evita Fitri, M.Kom sebagai anggota, dan dibantu oleh tiga mahasiswa Universitas Nusa Mandiri.

Dalam sambutannya, Siti Nurhasanah Nugraha, M.Kom menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Nusa Mandiri untuk mendukung peningkatan literasi digital dan efisiensi manajemen informasi di berbagai lembaga, termasuk lembaga keagamaan.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin memperkenalkan cara-cara sederhana namun efektif dalam mengelola data, arsip, dan laporan kegiatan secara digital. Dengan sistem informasi yang terstruktur, lembaga seperti JIC dapat meningkatkan transparansi, akurasi data, dan efisiensi kerja,” ujarnya.

Materi utama yang disampaikan oleh Muji Ernawati, M.Kom berfokus pada penerapan konsep digitalisasi dalam pengelolaan data dan layanan lembaga. Ia menjelaskan pentingnya data sebagai aset strategis organisasi digital, serta bagaimana manajemen data yang buruk dapat berdampak pada duplikasi informasi, hilangnya data penting, dan kesulitan dalam pembuatan laporan yang akurat.

Selain itu, peserta diperkenalkan pada sistem informasi lembaga yang berfungsi untuk mendukung pencatatan kegiatan dan pelaporan secara terstruktur.

Dalam paparannya, Muji juga memperlihatkan bagaimana pemanfaatan aplikasi sederhana seperti Google Form, Google Sheet, dan Trello dapat membantu lembaga seperti JIC dalam melakukan digitalisasi layanan dan manajemen proyek secara efisien.

“Tidak selalu harus menggunakan sistem yang kompleks. Dengan platform gratis seperti Google Form dan Sheet saja, lembaga sudah bisa mengumpulkan data secara digital, mengolahnya secara otomatis, dan menghasilkan laporan dengan cepat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya strategi pengarsipan digital yang aman dan efisien, seperti melakukan backup data secara berkala, mengatur hak akses dokumen sesuai peran pengguna, serta melindungi file penting dengan kata sandi.

Dalam sesi praktik, peserta diajak langsung membuat formulir digital pendaftaran kegiatan dan laporan otomatis melalui integrasi antara Google Form dan Sheet. Melalui simulasi ini, para peserta dapat memahami secara langsung bagaimana proses digitalisasi sederhana dapat meningkatkan efektivitas kerja dan transparansi lembaga.

Sesi workshop berlangsung interaktif dengan kombinasi antara paparan teori, simulasi praktik, dan diskusi kelompok. Para peserta terlihat antusias mencoba langsung pembuatan form digital serta berdiskusi mengenai penerapannya dalam kegiatan lembaga mereka.

Salah satu perwakilan peserta menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini.

“Workshop ini sangat bermanfaat bagi kami di JIC. Sekarang kami lebih memahami bagaimana mendigitalisasi data dan kegiatan dengan cara yang aman dan efisien,” tuturnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para pengurus dan staff JIC dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk meningkatkan tata kelola lembaga yang lebih profesional dan berbasis teknologi digital, sekaligus menjadi contoh penerapan digitalisasi layanan di lingkungan keagamaan.

About User