Kemajuan teknologi yang pesat saat ini telah membuka berbagai peluang baru dalam dunia pendidikan. Salah satu inovasi yang semakin populer adalah pemanfaatan ChatGPT, model bahasa berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh OpenAI. ChatGPT memiliki kemampuan untuk memproses dan menghasilkan teks secara interaktif, memungkinkan para pendidik untuk menggunakannya sebagai alat bantu dalam menjawab pertanyaan, memberikan penjelasan tambahan, hingga merancang materi pembelajaran yang lebih variatif. Dengan dukungan teknologi ini, guru dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa, mendorong diskusi interaktif, serta menciptakan suasana belajar yang lebih menarik dan adaptif.
Menyadari manfaat besar ChatGPT dalam pembelajaran, Dosen Universitas Nusa Mandiri menginisiasi kegiatan pengabdian masyarakat melalui pelatihan berjudul “Peningkatan Keterampilan Guru melalui Penggunaan ChatGPT sebagai Alat Bantu Pembelajaran” bagi guru-guru di SMPIT Ajimutu Global Insani. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para guru dengan keterampilan teknologi yang dapat menunjang interaksi pembelajaran yang efektif, dengan harapan dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar.
Pelatihan ini diadakan pada Sabtu, 26 Oktober 2024, di SMPIT Ajimutu Global Insani, dan berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Kegiatan ini dipandu oleh tim dosen Universitas Nusa Mandiri, yang terdiri dari Hendri Mahmud Nawawi, M.Kom, M. Qomarudin, M.Kom, Fitra Septia Nugraha, M.Kom, dan Ahmad Hafidzul Kahfi, M.Kom, yang secara komprehensif memberikan materi terkait penggunaan ChatGPT dalam lingkungan pembelajaran. Pada kegiatan ini juga terlibat 3 orang mahasiswa Universitas Nusa Mandiri.
Menurut Bapak Hendri Mahmud Nawawi, M.Kom selaku tutor tim pelatihan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong guru-guru agar lebih akrab dengan teknologi, khususnya ChatGPT yang mampu membantu mereka dalam berbagai aspek pembelajaran. “Kami melihat bahwa penggunaan teknologi di kelas menjadi semakin penting. ChatGPT memiliki potensi besar untuk membantu guru dalam menyusun materi, memberikan penjelasan yang mudah dipahami siswa, hingga mendukung diskusi interaktif,” jelasnya.
Pada sesi pertama pelatihan, para peserta diperkenalkan dengan dasar-dasar ChatGPT sebagai model bahasa berbasis AI yang mampu merespons pertanyaan dan perintah dengan respons yang alami. Dijelaskan pula bahwa ChatGPT dapat menjadi alat bantu bagi guru dalam menjawab pertanyaan siswa, merancang materi pelajaran, dan membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif, sehingga menambah variasi metode pengajaran yang ada di kelas.
Materi berikutnya berfokus pada panduan teknis penggunaan ChatGPT, mulai dari cara akses di laman resmi, pendaftaran akun, hingga cara memaksimalkan berbagai fitur yang ditawarkan. Setiap peserta juga diberi simulasi untuk mencoba langsung mengajukan pertanyaan pada ChatGPT dan melihat respons yang dihasilkan. Antusiasme peserta terlihat ketika mereka berlatih menggunakan ChatGPT untuk menyesuaikan jawaban dengan konteks pelajaran yang mereka ajarkan.
Selain itu, dalam pelatihan ini juga disampaikan beberapa contoh praktis penggunaan ChatGPT dalam berbagai mata pelajaran, terutama Bahasa Indonesia. ChatGPT dapat membantu dalam mengidentifikasi unsur-unsur karya fiksi atau memberikan penjelasan tambahan mengenai konsep bahasa, seperti kata denotatif dan konotatif, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang mengulas potensi serta kendala penerapan teknologi AI di lingkungan sekolah. Universitas Nusa Mandiri berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan dan dukungan bagi para guru yang ingin mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
Dengan terselenggaranya kegiatan pelatihan ini, Universitas Nusa Mandiri berharap dapat berkontribusi dalam percepatan transformasi digital di dunia pendidikan dan memberikan dampak positif bagi pengembangan ilmu dan keterampilan para guru di seluruh Indonesia. (/ASY)