Saat ini banyak objek wisata yang ada di Indonesia belum dikelola dengan baik. Hal ini terlihat dari banyaknya objek wisata yang ada di pedesaan di Indonesia belum sama sekali dikelola. Padahal objek wisata desa sebenarnya layak untuk dikembangkan dan mempunyai nilai pariwisata yang unik. Untuk itu Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi dalam pengembangan desa wisata melalui pendampingan dalam rangka memfasilitasi Pelatihan Masyarakat Desa. Dan pada tanggal 28 Februari 2019 Ketua STMIK Nusa Mandiri yaitu Ibu Dr. Dwiza Riana, SS, MM, M.Kom dengan di dampingi oleh PIC Perguruan Tinggi kami yaitu Ibu Norma Yunita, M.Kom telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Kementerian Pariwisata di Jakarta.
STMIK Nusa Mandiri menjadi salah satu dari 57 perguruan tinggi yang ada di Indonesia yang ikut berperan dalam pendampingan desa wisata. Desa Sukawangi yang terletak di kecamatan Sukamakmur kabupaten Bogor menjadi desa pilihan STMIK Nusa Mandiri. Desa sukawangi dipilih karena mempunyai daya tarik tersendiri diantaranya terdapat 2 curuq yang sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata yang potensial yaitu curuq cibeet dan curuq arca yang saat ini sudah dikembangkan oleh karangtaruna yang ada di desa sukawangi. Selain dari pada 2 curuq tersebut ada juga taman sukawangi yang mempunyai objek wisata untuk tempat santai dan foto-foto dalam menikmati indahnya pemandangan dari atas desa sukawangi. Selain itu adanya permandian air panas cipanas yang di akui masyarakat setempat bisa mengobati berbagai penyakit kulit, Selain itu adanya wisata kebun kopi dan pengolahan kopi hasil bumi dari desa sukawangi.
Dengan banyaknya potensi yang bisa dikembangkan di desa wisata sukawangi maka STMIK Nusa Mandiri melakukan beberapa kali survey ke lokasi dan melakukan pendekatan dengan perangkat desa untuk menjadikan desa sukawangi menjadi desa yang akan didampingi sehingga menjadi desa wisata. Oleh karena itu pada rabu, 10 Juli 2019, STMIK Nusa Mandiri melakukan pelatihan dan sosialisasi ke elemen desa mulai dari perangkat desa, karang taruna, ibu PKK dan koperasi desa dan masyarakat setempat yang berjumlah 50 orang. Pelatihan ini dibarengi dengan hibah pembagian sepatu sejumlah 1428 pasang sepatu ke anak sekolah dasar yang ada di 6 SD dan 1 madrasah MI yang ada di sukawangi dan juga guru yang mengajar di sekolah tersebut. Hal ini sebagai implementasi program dari Yayasan Indonesia Nusa Mandiri dalam memberikan 30.000 Buah sepatu ke anak-anak sekolah dasar yang ada di pelosok Indonesia.
Dalam pelatihan pendampingan wisata tersebut disampaikan materi yang pertama yaitu tentang sadar wisata dan sapta pesona yang disampaikan oleh bpk. Esron Rikardo Nainggolan, M.Kom. Esron Rikardo Nainggolan menyatakan perlunya sadar wisata dan penerapan sapta pesona untuk menumbuhkan semangat masyarakat dalam mengembangkan desa wisata dan saling gotong royong untuk mewujudkan desa sukawangi menjadi desa wisata.
Materi kedua disampaikan oleh Bpk. Sidik, M.Kom tentang Digital marketing. Salah satu hal yang paling penting di dalam organisasi ataupun wisata adalah peran dari digital marketing untuk mempromisikan desa wisata, ujar Bpk. Sidik, M.Kom. Dalam materi ini diajarkan tips dan trik dalam menerapkan digital marketing yang baik dan benar sehingga desa wisata bisa terkenal lebih luas. Dalam digital marketing dibuatkan beberapa media penyebaran informasi diantaranya media sosial dan website dengan domain wisatasukawangi.com, pada pelaksanaan training hari ini langsung di launching website yang sebelumnya sudah dibuatkan oleh Bpk. Ispandi, M.Kom.
Materi ketiga disampaikan oleh Ibu Syifa Nur Rakhmah, M.Kom tentang manajemen organisasi. Tanpa manajemen organisasi yang baik maka sebuah desa wisata tidak akan tercipta, ujar Ibu Syifa Nur Rakhmah dan pada kesempatan ini diberikan gambaran bentuk organisasi/ kelembagaan yang akan dibentuk nantinya di desa wisata sukawangi.
Acara pelatihan ini sangat disambut antusias oleh Kepala desa Endro Hermanto, ST, MM. kepala desa sangat berterima kasih dengan diadakannya program pendampingan ini yang nantinya bisa memajukan wisata didesa sukawangi. Dan kepala desa sangat berharap acara ini berlangsung terus demi mewujudkan desa sukawangi menjadi desa percontohan di daerah bogor.
Acara ini juga dihadiri Ketua STMIK Nusa Mandiri yaitu Ibu Dr. Dwiza Riana, S.Si, MM, M.Kom untuk memastikan program pendampingan desa wisata dan program hibah sepatu ini berjalan dengan baik dan akan berkelanjutan demi terciptanya masyarakat yang mandiri dalam pengembangan desa wisata. Selain itu juga berharap adanya kegiatan lainya yang dapat menunjang perkembangan desa wisata seperti pengajuan proposal ke perusahaan besar dan mengikuti hibah- hibah pemerintah maupun swasta di kemudian hari yang menunjang pendampingan desa wisata.