LPPM UNIVERSITAS NUSA MANDIRI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Nusa Mandiri
Kementerian Pariwisata melihat peluang untuk melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi dalam melakukan pendampingan dalam membangun desa wisata. Untuk mendapatkan pendampingan dalam mewujudkan desa wisata yang memenuhi standar yang dipersyaratkan baik secara nasional maupun standar ASEAN, maka desa wisata memerlukan bantuan berbagai pihak dalam pemberdayaan mereka, yaitu pemerintah sebagai fasilitator dan perguruan tinggi sebagai pelaksana teknis di lapangan.
STMIK Nusa Mandiri menjadi salah satu Perguruan Tinggi yang melakukan kerjasama untuk Program Pengembangan Desa Wisata melalui Pendampingan tahun 2019.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) telah dilakukan pada Kamis, 28 Februari 2019 di Ballroom Hotel Sultan Jakarta Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3, Senayan, Jakarta Pusat 10002 antara Bapak Wisnu Bawa Tarunajaya (Asisten Deputi Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antarlembaga KEMENPAR RI) dengan Bapak Hasrul Edyar (Direktur Pengembangan Daerah Pulau Kecil dan Terluar Kementrian Desa, Pembanguna Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI) dan Ibu Dwiza Riana (Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri).
Berkenaan dengan hal tersebut maka dilakukan Training of Trainers (TOT) bagi Dosen STMIK Nusa Mandiri dengan tujuan memberi pelatihan dan pemahaman tentang pengembangan desa wisata melalui pendampingan. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 11 April 2019 di Kampus STMIK Nusa Mandiri – Kramat 18 yang dibawakan oleh Bapak Esron Rikardo Nainggolan sebagai pemberi materi pelatihan.
Adapun objek yang dipilih yaitu Desa Sukawangi, Jonggol, Kab. Bogor. Kedepannya peserta TOT akan melakukan pengabdian masyarakat ke daerah tersebut untuk memberi pengetahuan kepada warga pada sektor pariwisata di bidang manajemen dan teknologi, membantu mengembangkan pembangunan desa wisata guna menarik wisatawan.
