Pendemi Covid-19 berdampak sangat besar terhadap kegiatan ekonomi termasuk bagi pelaku UMKM. Para pedagang benar-benar terpukul akibat Covid-19 ini. Pemberlakuan PSBB mengurangi intensitas kegiatan ekonomi di beberapa sentra perdagangan. Banyak pedagang di Mall yang menutup usahanya karena Mall sepi pengunjung. Kondisi new normal tidak mendukung kegiatan perdagangan tatap muka di pasar rakyat. Risiko penyebaran Covid-19 lebih tinggi pada aktivitas jual beli tatap muka, apa lagi bila tidak menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak).
Permasalahan pembatasan aktivitas ini juga mempengaruhi aktivitas pelaku UMKM di Kecamatan Matraman Kotamadya Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta. Banyak pelaku UMKM di daerah pemerintahan Kecamatan Matraman yang terdampak dengan Covid-19, pendapatan mereka berkurang karena adanya pembatasan kegiatan ekonomi. Pemerintah Kecamatan Matraman memfasilitasi pelaku UMKM diwilayahnya ikut berpartisipasi dalam Lentera UMKM (http://lentera-umkm.com/ ) Technology Solution for MSMEs Product Selling Market in Pandemic Covid-19 era. Program ini diinisiasi oleh STMIK Nusa Mandiri dan didanai oleh HAC IEEE internasional. Program ini bertujuan agar pelaku UMKM bisa mempromosikan dan menjual produknya melalui kanal penjualan online di tengah penyebaran virus Covid-19.
Program pemberdayaan UMKM oleh STMIK Nusa Mandiri sebagai salah satu kegiatan tridarma perguruan tinggi membantu pelaku UMKM yang sedang mengalami kesulitan memasarkan produk mereka. Melalui PPPM Nusa Mandiri, kami para dosen ikut berpartisipasi membantu pelaku UMKM mendampingi pelaku UMKM. Kegiatan pengabdian yang kami laksanakan adalah memasarkan produk UMKM Kedai Karens menggunakan media sosial dan marketplace. Perkembangan internet yang semakin pesat membuka peluang pelaku UMKM ikut berpartisipasi melakukan penjualan melalui kanal marketplace dan sosial media. Diantara banyak pilihan alat berbisnis dan sosial media yang tersedia dalam pendampingan ini pelaku UMKM Kedai Karens dibimbing memanfaatkan pemasaran menggunakan media Sosial WhatsApp Business dan marketplace Halosis.
Kedai Karens adalah pelaku UMKM yang dikelola oleh ibu Lita. Mereka memproduksi dan menjual aneka makanan. Produk andalan Kedai Karens adalah Asinan Tirta Sari dan bandeng bandeng presto. Makanan dibuat sesuai pesanan. Usaha ini awalnya berkembang dari mulut ke mulut. Pesanan biasanya untuk pesta pernikahan dan acara kantor. Beberapa kendala yang dihadapi Produk bandeng terkendala bahan baku. Ikan dengan besar sesuai standar harga tidak selalu ada di pasar. Ibu Lita akan mengabarkan calon pelanggannya kalau sudah mendapatkan ikan bandeng yang besarnya sesuai standar penjualan. Kendala lainnya umur produk yang tidak tahan lama . Penyimpan di kulkas maksimal hanya 3 hari. Diperlukan pendingin (frozen) untuk menyimpan bahan baku dan produk lebih lama.
Kegitan penampingan dilakukan melalui media aplikasi zoom, WhatsApp Group dan komunikasi melalui Smartphone. Kegiatan awal kami membantu membuat tampilan produk lebih professional dengan sentuhan seni agar produk terlihat mewah dan menarik pembeli. Gambar yang menarik ini kemudian dijadikan gambar produk di marketplace Halosis dan di akun WhatsApp Business milik bu Lita.
Produk Asinan Tirta Sari Kedai Karens Dapat dipesan di aplikasi Halosis atau di alamat berikut ini https://shop.halosis.co.id/kedaykarens/katalog/15509. Hanya satu produk yang dijual di Kedai Karens Halosis, hanya produk tersebut yang bisa segera dapat diolah kalau ada pesanan. Produk lain ikan bandeng tidak dipajang karena bahan baku yang sulit didapatkan.
Dengan pemasaran melalui media internet ini Kedai Karens memiliki kanal baru penjualan produknya. Banyak kegiatan-kegiatan seminar dan pelatihan dalam program lentera UMKM ini yang bermanfaat langsung bagi pelaku UMKM, seperti seminar kewirausahaan, pelatihan photograpy dan pembuatan logo. Mudah-mudahan dengan program-program yang telah dilaksanakan dan pendampingan oleh dosen-dosen STMIK Nusa Mandiri pelaku UMKM dapat meningkatkan penjualannya ditengah pendemi Covid-19 ini.