Home / Berita Terbaru / Pemanfaatan TIK Berbasis E-Museum Dalam Menarik Minat Pengunjung Dimasa Pandemi Covid-19

Pemanfaatan TIK Berbasis E-Museum Dalam Menarik Minat Pengunjung Dimasa Pandemi Covid-19

Ditengah masa pandemic Covid-19 ini muncul sebuah aturan terutama di Indonesia dimana masyarakat Indonesia diharuskan untuk menjaga jarak antara satu dengan yang lain minimal satu setengah meter sehingga masyarakat Indonesia dipaksa untuk stay at home atau dirumah saja dan melakukan seluruh aktivitas dari rumah.

 Pandemi global virus corona (Covid-19) membuat Sebagian besar tempat wisata ditutup berbulan-bulan lamanya, termasuk museum. Berdasarkan survei dari UNESCO, memang lebih dari 90.000 museum di dunia, 90 persen tutup karena pandemic. Sekitar 10 persen dari 90.000 sudah menyatakan tidak buka lagi. Pandemi memberi dampak yang sangat signifikan terhadap museum-museum yang mengandalkan pendapatan publik, tidak adanya pemasukan membuat pengelola museum terpaksa menutup operasional sedangkan masih ada yang Sebagian masih beroperasi  yaitu melalui teknologi digital. Teknologi digital membantu museum melakukan inovasi dalam pelayanannya.

Gambar 1. Panita dan Peserta dari AMI

Setiap semester setiap dosen wajib melaksanakan satu item Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu salah satunya Pengabdian Masyarakat. Pengabdian masyarakat merupakan berbagi pengalaman, dan keilmuan kepada masyarakat luas, diluar perguruan tinggi.

Target peserta Pengabdian Masyarakat semester genap TA 2020/2021 ini adalah Asosiasi Museum Indonesia DKI Jakarta Paramita Jaya, yang berlokasi di Jl. Lapangan Stasiun No. 1, Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Sebagai ketua pelaksana kegiatan dipegang oleh ibu Tuti Haryanti, M.Kom. Pelaksaan pengabdian masyarakat kali ini, dilaksanakan secara online dengan memanfaatkan media Zoom meeting dikarenakan situasi pandemic Covid19.

Gambar 2. Link Zoom Meet

Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah rendahnya minat wisatawan berkunjung ke museum ditengah pandemic covid 19. Strategi yang dapat dilakukan adalah mengatasi minat berkunjung adalah dengan memanfaatkan promosi yang menyesuaikan perkembangan zaman yaitu marketing melalui media social yang terdapat didalamnya virtual museum (E-museum). 

Gambar 3. Peserta Yang Bertanya Seputra E-Museum

Dengan adanya pengabdian masyarakat secara online ini, yang menjelaskan bagaimana museum bisa bertahan di era pandemic dengan memberikan solusi yaitu diadakan tur museum secara online yang kita sebut dengan E-Museum. Dengan adanya solusi tersebut diharapkan pengunjung tetap banyak dan museum tetap bertahan. Semoga kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat bermafaat secara luas kemasyarakat, khususnya pada Asosiasi Museum Indonesia DKI Jakarta  dan dapat diterima baik materi-materi yang telah diberikan.
(rih/fyd)

About lppmnusamandiri