Situasi pandemi Covid-19 menuntut perubahan perilaku di masyarakat dan ini akan menjadi kunci optimisme untuk keluar dari krisis ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah atau yang dikenal sebagai “New normal”. Saat ini, penggunaan media sosial di kalangan milenial dianggap lebih efektif lantasan dapat menjangkau khalayak banyak dalam waktu singkat, sehingga penyampaian informasi yang bersifat baru bisa sampai lebih cepat ke masing individu yang membutuhkan informasi.
Masyarakat perlu dipahamkan dan diajak beradaptasi dengan perubahan menuju new normal ini. Dalam perspektif new normal, yang dahulu dianggap normal mungkin ke depan tidak menjadi kebiasaan. Mulai aktif mengoptimalisasi virtual kerja dari rumah, kelahiran generasi Zoom,”. Pelaksanaan kegiatan wajib dosen Perguruan Tinggi adalah Tri Dharma. Setiap semester setiap dosen wajib melaksanakan satu item Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian Masyarakat. Pengabdian masyarakat merupakan berbagi pengalaman, dan keilmuan kepada masyarakat luas, diluar perguruan tinggi.
Target peserta Pengabdian Masyarakat semester ganjil TA 2020/2021 ini adalah Remaja Majelis Ta’lim Hidayatul Mubtadiin, yang berlokasi di Jl. Dr.Cipto Mangunkusumo, Gg. H. Ripuh RT 01/11 N0.22, Paninggilan Utara Ciledug – Kota Tangerang. Sebagai ketua pelaksana kegiatan dipegang oleh ibu Titin Kristiana, M.Kom.
Pelaksaan pengabdian masyarakat kali ini, masih dilanda pandemic Covid-19, dimana pelaksanaan tersebut dilaksanakan secara daring dengan memanfaatkan media Zoom meeting. Selain itu pada Remaja Majelis Ta’lim Hidayatul Mubtadiin, ada dari tim yang mengarahkan untuk kegiatan online.
Permasalahan yang dihadapi Remaja Majelis Ta’lim Hidayatul Mubtadiin saat ini adalah belum sempurnanya kematangan pemikiran remaja dan ketidakstabilan emosi remaja membawa pengaruh yang negative terhadap hasil penyerapan informasi yang tidak baik melalui media sosial. Seperti yang kita ketahui, media sosial merupakan wadah menuangkan kebebasan berekspresi, baik itu dalam bentuk gambar ataupun pesan–pesan yang terkadang menyesatkan. Informasi yang tersebar melalui media sosial secara rutin dan disimak oleh remaja secara langsung mengarah kedalam pembentukan opini dikalangan remaja. Salah satu contohnya yaitu suatu official account yang khusus membahas mengenai manisnya hubungan pacaran, gambaran seorang pacar yang ideal, bagaimana hubungan pacaran yang dikatakan ideal, dan lainnya.
Rutinnya account yang bermunculan memposting pesan seperti itu secara langsung, tidak hanya mengarahkan fokus perhatian remaja yang mengarah kepada percintaan bukannya fokus sekolah, namun juga membentuk suatu “tuntutan” kondisi yang ideal.
Hal tersebut berpengaruh terhadap karakter remaja yang cenderung terbentuk karena tuntutan yang disebut sebagai suatu standar yang “ideal”. Karakter yang terbentuk dari apa yang dikatakan orang, dan tidak berasal dari pemikiran diri sendiri menyebabkan remaja akan mudah kehilangan jati dirinya sendiri.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, dilakukan kegiatan post test mengenai materi yang telah diberikan, kegiatan tersebut melalui panitia dari Remaja Majelis Ta’lim Hidayatul Mubtadiin.
Jika berhasil yang menjawab dengan baik dan benar, maka peserta yang berkesempatan untuk maju untuk menjawab soal yang diberikan, maka akan mendapat bingkisan dari panitia. Semoga kegiatan ini dapat bermafaat secara luas kemasyarakat, dan dapat diterima baik materi-materi yang diberikan dalam rangka pengabdian masyarakat